Hi, Welcome to Naila's Online Diary: September 2015


Sabtu, 26 September 2015

2 All Time Low feat Juliet Simms - Remembering Sunday


Hai semuaaa :3 bertemu lagi dengan saya, Naila si pengangguran gak jelas -,-
Oke langsung aja ya, saya mau curhat. 

Jadi,
sudah sedari kecil saya disuguhkan dengan lagu-lagu beraliran metal
(berhubung saya anak perempuan sendiri dan saya mempunyai 2 kakak
laki-laki yang doyan dengerin lagu) saya jadi suka sama aliran lagu Pop
Punk gitu. Yah, sejenis Blink 182, Greenday, Sum 41, Paramore, dll. Nah,
susaaaah sekali saya ketemu sama orang yang "beraliran" dengan saya.
Saat saya pindah kost saya ketemu sama penghuni lantai bawah yang
ternyata doyan juga sama musik yang sama kayak saya (karena dia juga
anak terakhir dari 3 bersaudara yang kakaknya juga laki semua), bahagia
rasanya. Disitu, kami saling berbagi musik, sampai dia bilang, "coba
dengerin lagunya All Time Low yang Remembering Sunday." oke, jujur saya
baru pertama kali denger ada band namanya All Time Low. Langsung saya
buka youtube dan langsung nyari. Awal denger, "sial, nih lagunya mellow
banget." dan mungkin saat itu saya masih belum tertarik. Tapi setelah
beberapa minggu, saya nge-download lagunya dan mencoba untuk
mendengarkan dengan seksama. "Kamvret, lagunya ngena sekali." disitu
kadang saya merasa sedih. Dan alhasil, seharian itu saya galau karena
lagu "Remembering Sunday" nya All Time Low.



Verse 1

Jadi,
lagu itu bercerita tentang laki-laki yang yah mungkin bisa dibilang
putus asa kali ya. Cerita itu berawal dari "One Night Stand" nya si
cewek sama si cowok yang lama-lama berubah menjadi Cinta #ea


Nah,
waktu si cowok ngelamar si cewek, ceweknya tiba-tiba kabur tanpa pamit
gituloh. Usut punya usut, ternyata si cewek takut sama cinta yang
terikat (pernikahan) si cowok itu nyari tapi gak ketemu-ketemu.
Berkali-kali dia ke tetangga si cewek nanyain, "pernah liat cewek ini
gak?" tetangga si cewek pada gak tau, sampe salah satu dari mereka
bilang, "kayaknya dia udah pindah." sampai di situ, si cowok mulai putus
asa dan berhenti buat nyari si cewek. Di akhir lagu, Juliet Simms
nyanyi (dengan suara yang ah susah di jelaskan, merinding sampe
dengernya) yang intinnya, "udahlah ini berakhir aja, aku udah gak mau
berurusan apa-apa lagi sama kamu." -end of story-


Tapi banyak banget loh versi cerita dari lagu ini~

Oh iya, lagu ini berhubungan juga loh sama lagunya All Time Low yang Vegas. Kalo mau tau lebih lanjut mending baca aja liriknya.

Oke, sekian dari saya terima kasih sudah mau mampir ke blog ababil ini.


Free Lyrics~

"Remembering Sunday"

(feat. Juliet Simms)

He woke up from dreaming and put on his shoes

Started making his way past 2 in the morning

He hasn't been sober for days



Leaning now into the breeze

Remembering Sunday, he falls to his knees

They had breakfast together

But two eggs don't last

Like the feeling of what he needs



Now this place seems familiar to him

She pulled on his hand with a devilish grin

She led him upstairs, she led him upstairs

Left him dying to get in



Forgive me, I'm trying to find

My calling, I'm calling at night

I don't mean to be a bother,

But have you seen this girl?

She's been running through my dreams

And it's driving me crazy, it seems

I'm going to ask her to marry me



Even though she doesn't believe in love,

He's determined to call her bluff

Who could deny these butterflies?

They're filling his gut



Waking the neighbors, unfamiliar faces

He pleads though he tries

But he's only denied

Now he's dying to get inside



Forgive me, I'm trying to find

My calling, I'm calling at night

I don't mean to be a bother,

But have you seen this girl?

She's been running through my dreams

And it's driving me crazy, it seems

I'm going to ask her to marry me



The neighbors said she moved away

Funny how it rained all day

I didn't think much of it then

But it's starting to all make sense

Oh, I can see now that all of these clouds

Are following me in my desperate endeavor

To find my whoever, wherever she may be



[Juliet Simms:]

I'm not coming back (forgive me)

I've done something so terrible

I'm terrified to speak (I'm not calling, I'm not calling)

But you'd expect that from me

I'm mixed up, I'll be blunt, now the rain is just (You're driving me crazy, I'm)

Washing you out of my hair and out of my mind

Keeping an eye on the world,

From so many thousands of feet off the ground, I'm over you now

I'm at home in the clouds, and towering over your head



[Alex Gaskarth:]

Well I guess I'll go home now...

I guess I'll go home now...

I guess I'll go home now...

I guess I'll go home
 

Free Video juga yaa~



Comment and Keep Visitting

NEXT - All Time Low feat Juliet Simms - Remembering Sunday

Selasa, 22 September 2015

0 Teror, the last book of Johan Series

Haloo~ lama banget ya setelah saya terakhir ngepost.
To the point deh, siapa tau novel Teror? iya Teror novel thriller karangannya Lexie Xu.. pasti banyak deh. Novel keempat dari Johan Series (Obsesi, Pengurus MOS harus Mati, Permainan Maut, dan Teror). Saya mau ngasi sedikit cerita tentang pengalaman saya baca terror ini.

Jadi, saya tau saya telat banget buat baca novel ini, setelah tiga tahun terbit baru beli. Tapi pasti pernah denger dong pepatah yang bilang, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, nah saya termasuk orang yang suka pegang prinsip itu, dan pasti sudah ngira kan kalo saya orang yang hobi telat, tenang, saya tidak akan mencoba untuk menyangkalnya, karena memang itulah saya--'

Oke lanjut, jadi saya baru baca Teror itu semalem, iya semalem, sampe rela-relain begadang demi nih novel. Dan semua berawal dari sini . . .

Saya beli nih novel di gramedia Mall Bali Galleria, sama dian dengan harga 41.500, oke ini informasi gak penting banget, malemnya sekitar jam 10 an saya mencoba untuk membacannya, awalnya di ruang tamu, soalnya bapak saya juga lagi nonton jadi saya gak takut, nah setelah saya baca sekitar 50 lembar, saya ketiduran. Dan ternyata selain hobi telat saya juga pelor. Bangun-bangun saya mau pindah ke kamar, karena inget kalo terakhir kali ditinggal kamar saya berantakan banget kek kandang kebo, saya memutar haluan menuju kamar orang tua saya. sebelumnya saya mencoba membaca lagi sedikit, iya sedikit palling juga cuma 2 kalimat, terus ketiduran lagi--' nah, terus bapak saya dateng dan mencoba mengusir saya dengan halus, "Loh kok Sofie disini? ayo pindah ke kamarnya!" Hell, saya sok ngucek-ngucek mata, ngambil tai mata terus dimakan, ya enggak lah, saya malah meluk guling dan geser sedikit biar bapak saya juga bisa ikut tiduran, "Kamarnya berantakan, males beresin." saya ngejawab terus tiduran lagi.

Nah, tengah malem saya dibngunin sama ibu, "ayok sofie pindah dulu, kamarnya udah ibu beresin." saya langsung bangun, dengan mata kiyep-kiyep saya ambil tuh novel langsung nunjukkin ke ibu saya, "bu ini loh, dia ini psikopat, namannya johan, serem banget bu." ibu saya cuma mandangin kelakuan saya dengan heran, "iya bu, dia psikopat, serem banget bu, adeknya juga masi idup, padahal seharusnya sudah mati." kedua kalinnya saya ngelindur gak jelas, ibu saya langsung nyeret saya masuk ke kamar. Oke, bukan cuma di usir, saya ditolak untuk berada di dalam. "udah ibu temenin sebentar." kata ibu, cihuuy tidur ditemenin, saya nahan banget biar gak langsung nari hula-hula di atas meja. Bukan cuman ibu saya heran lagi ngeliat tingkah anaknya yang seemakin gila, mungkin saya langsung di coret dari kartu keluarga sebagai anak.

Awalnya pintu kamar ketutup, saya mencoba untuk membukannya secara perlahan. "buseett ini sih bukan diberesin, cuma barang yang dikasur doang yang dipindah ditaro di atas meja." saya ngebatin. yaudah saya mencoba untuk tidur, tapi gabisa. Dan akhirnya saya pura-pura tiduran aja. Beberapa menit kemudia ibu saya keluar dari kamar terus pindah ke kamarnya sendiri. Saya cuma bolak-balik badan, gak bisa tidur. Sial! kenapa harus sekarang gak bisa tidurnya? Yaudah saya mencoba untuk membuka mata. "anjay, gelap banget." lupa, ternyata lampunya di matiin. Dengan keberanian  bagai Superman, oke Superwoman saya beranjak dari kasur dan menyalakan lampu.

Oke, karena saya bingung mau ngapain, akhirnya saya mencoba untuk lanjut membaca Terror, dengan hati bergemuruh(?) saya mengambil Novel tersebut di atas meja dan mulai membacanya. Saya baru akan memuji diri saya karena berani membaca Teror di tengah malam, tiba-tiba "TOK, TOK, TOK." jendela kamar saya diketuk keras. Sial, siapa malem-malem gini ngetuk jendela keras gitu. Masalahnya jendelanya itu diluar kamar, siapa yang nggak deg-deg an coba? ditambah lagi baca novel psikopat. Baru aja mau pura-pura tidur, "Oey sapi bukain pintunya." KAMPRET, rasanya pingin gantung diri saat itu juga. Jadi, saya keluar kamar buat bukain pintu dan lanjut membaca.

SKIP

And in the end, saya selesai membaca pukul setengah empat. Cuma satu kata, "KEREN." novel buatan Lexie Xu memang keren. Dari Johan Series sampe Omen Series. Plotnya tidak membosankan, selain romance nya yang aduhai, thriller nya juga sampe. Pokoknya anti mainstream lah. Recommend banget buat kalian yang bosen sama novel remaja kebanyakan, yang ceritannya cuma naksir-naksiran doang ftv banget lah, sekali-kali harus baca yang beda. Oke, terakhir aku bakal kasih sinopsis dari Teror~

                                                      
                     
  • Judul : Teror 
  • Pengarang : Lexie Xu
  • Tahun Terbit : Cetakan I, Mei 2012
  • Penerbit : PT Gramedia Pustaka
  • Jumlah Halaman : 252 hal
  • Kategori : Fiksi, Thriller
  • Harga : Rp. 41.500,-



Namaku Johan, dan akulah penyebab mimpi buruk semua orang. Semua orang selalu meremehkanku, mulai dari ibuku hingga anak-anak tolol di sekolahku, dan aku selalu berhasil memberi mereka pelajaran bahwa aku tidak bisa diremehkan. Tentu, beberapa akibatnya tak kuduga, seperti aku telah menewaskan ibuku dan beberapa kecelakaan lain, tapi itu harga yang harus kubayar demi menegakkan harga diriku.

Hidupku berubah drastis sejak aku bertemu Jenny, cewek yang sudah merebut rumah masa kecilku. Bukan saja itu kesalahan yang dilakukannya, melainkan juga ternyata dia berteman dengan cewek cantik yang seharusnya menjadi teman atau, lebih baik lagi, pacarku. Aku bertekad akan menghukum Jenny. Namun kebalikan dari harapanku, akulah yang dijebloskan ke rumah sakit jiwa.

Di balik dinding yang membatasiku dengan orang-orang gila, aku mulai menyusun siasat dan rencana. Aku berhasil memperdalam kemampuanku untuk memengaruhi orang lain, menggerakkan mereka untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kotorku, bagaikan pion-pion tak berharga yang bisa kukorbankan sewaktu-waktu.

Sekarang, setelah aku berhasil keluar dari rumah sakit jiwa, waktunya untuk pembalasan dendam. Mereka semua yang sudah berani menentangku akan merasakan akibatnya. Sebab kali ini, aku akan mengirim mereka ke neraka.


 Nah, sekian dulu dari saya. Meet in the next post~ Give your comment in the comment box. Byee~

Comment and Keep Visitting

NEXT - Teror, the last book of Johan Series

All Posts

Followers

 

Hi, Welcome to Naila's Online Diary | Copyright © 2011
Designed by Rinda's Templates | Picture by Wanpagu
Template by Blogger Platform